Selasa, 24 Juni 2014

PENGELOLAAN pH TANAH





Cara budidaya yang kurang tepat menyebabkan pH tanah tidak stabil, penggunaan pupuk kimia yang secara terus menerus mengakibatkan pH tanah menjadi rendah, akibatnya produksi tanaman menurun meski telah dipupuk dengan cara tepat waktu, dosis, jenis dan cara. Jika kondisi pH tanah rendah semua itu akan percuma bahkan hanya buang uang saja.

pH RENDAH (ASAM)
Pada tanah asam (pH rendah), tanah didominasi oleh ion Al, Fe, dan Mn. Ion ini akan mengikat unsur hara yang seperti P (fosfor), K ( kalium), S (sulfur), Mg (magnesium) dan Mo (molibdenum) sehingga unsur hara tidak terserap dengan baik meskipun kandungan unsur hara dalam tanahnya banyak. Pada kondisi ini, derajat keasaman tanah bernilai <6. Selain ion-ion Al, Fe, dan Mn mengikat unsur hara, ion-ion tersebut juga meracuni tanaman. Pada tanah asam, kandungan unsur mikro seperti seng (Zn), tembaga (Cu) dan kobalt (Co) juga tinggi sehingga meracuni tanaman. pH netral bernilai 6-7, pada kondisi ini kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air sehingga tanaman dapat dengan mudah menyerap unsur hara.

pH TINGGI (BASA)
Pada tanah basa dengan nilai derajat keasaman (pH>7) unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca (kalsium), sementara unsur mikro molibdenum (Mo) berada dalam jumlah banyak. Unsur Mo pada tanah basa menyebabkan tanaman keracunan.

pH NETRAL
pH netral bernilai 6-7, pada kondisi ini kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air sehingga tanaman dapat dengan mudah menyerap unsur hara.

PENYEBAB pH TANAH RENDAH 
Penggunaan unsur hara N dan P ternyata dapat menurunkan pH tanah sehingga tanah menjadi asam. sebab itu, penggunaan pupuk N dan P tinggi harus diimbangi dengan pengapuran yang tepat. Penggunaan bahan organik yang belum selesai melapuk juga dapat menurunkan pH tanah meskipun hanya sementara. Jika pelapukan telah selesai, pH tanah akan meningkat kembali. Untuk itu, penggunaan bahan organik sebaiknya setelah

MENETRALKAN pH TANAH
Pada pH tanah kondisi netral tanaman mudah menyerap unsur hara karena dengan pH netral unsur hara mudah larut dalam air terutama sekali unsur makro P (fosfor) tidak terikat oleh unsur Al, Fe, dan Mn sehingga unsur P (fosfor) pada kondisi tersedia dan Penyerapan unsur K (kalium) juga sempurna

pH rendah :
Pada tanah dengan pH rendah (tanah asam) dapat ditingkatkan nilai pH-nya dengan cara :
Pengapuran untuk meningkatkan pH dan mengatasi keracunan Al.
Tujuannya untuk meningkatkan pH tanah dari sangat masam ke pH agak netral serta menurunkan kadar Al. Untuk menaikkan kadar Ca dan Mg dapat diberikan dolomit, walaupun pemberian kapur selain meningkatkan pH tanah juga dapat meningkatkan kadar Ca dan kejenuhan basa.
2.  Pemberian Bahan Organik yang matang.
Bahan organik yang matang selain dapat meningkatkan kesuburan tanah juga mempunyai peran penting dalam memperbaiki sifat fisik tanah.

pH Tinggi
sedangkan pada tanah basa (pH tinggi), penetralan pH dapat dilakukan dengan penambahan pemberian sulfur atau belerang. Pemberian belerang bisa dalam bentuk bubuk belerang atau bubuk sulfur yang mengandung belerang hampir 100 % .  Pemberian pupuk yang mengandung belerang kurang efektif jika digunakan untuk menurunkan pH. Beberapa pupuk yang mengandung belerang yang bisa digunakan antara lain ZA ( Amonium sulfat ), Magnesium sulfat, Kalium sulfat, tembaga sulfat dan seng sulfat. Pemberian bahan organik/ pupuk organik juga bisa membantu menormalkan pH tanah.

MENGUKUR pH TANAH
Kertas Lakmus
Siapkan wadah berisi air secukupnya, ambil sampel tanah yang akan diukur pH-nya. Kocok hingga bercampur rata. Ambil lapisan atas campuran tersebut dan pindahkan ke wadah yang baru. Pengambilan bisa menggunakan pipet tetes atau jarum suntik. Masukkan kertas lakmus ke dalam wadah terakhir. Kemudian cocokkan warna kertas lakmus dengan warna standar yang menunjukkan angka pH tanah. Jika kertas lakmus berwarna biru berarti tanah bersifat basa, sedangkan kertas lakmus berwarna merah berarti tanah bersifat asam.

pH Tester
Alat pH tester terdiri dari 1 botol kecil cairan kimia penguji pH tanah, cawan porselen tempat pengujuan, dan kartu pengamatan perbandingan skala pH dengan warna indikator. Cara menentukan pH tanah menggunaakn pH tester hampir sama dengan menggunakan kertas lakmus. Hanya saja cairan tanah yang bening dipisahkan dari tanah, kemudian diteteskan pada cawan porselen. Pada cairan taqanah tersebut ditambahkan 2 tetes cairan kimia dan diaduk rata. Tunggu beberapa saat lalu amati warnanya. Cocokkan warna yang ditimbulkan dengan kartu pengamatan perbandingan skala pH.

DOSIS PENGGUNAAN KAPUR PADA BERBAGAI pH TANAH
pH tanah
CaCO3
(ton/ha)
Jumlah dolomit
(ton/ha)
CaSiO3
(ton/ha)
4
11.16
10.24
12.98
4.1
10.64
9.76
12.37
4.2
10.12
9.28
11.77
4.3
9.61
9.82
11.17
4.4
9.09
8.34
10.57
4.5
8.58
7.87
9.98
4.6
8.06
7.39
9.38
4.7
7.53
6.91
8.76
4.8
7.03
6.45
8.17
4.9
6.52
5.98
7.58
5
5.98
5.49
6.95
5.1
5.47
5.02
6.36
5.2
4.95
4.54
5.76
5.3
4.45
4.08
5.17
5.4
3.92
3.6
4.56
5.5
3.4
3.12
3.95
5.6
2.89
2.65
3.36
5.7
2.37
2.17
2.76
5.8
1.84
1.69
2.14
5.9
1.34
1.23
1.56
6
0.82
0.75
0.95
Sumber :          Pinus Lingga (Petunjuk Penggunaan Pupuk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar