Cara budidaya yang kurang tepat
menyebabkan pH tanah tidak stabil, penggunaan pupuk kimia yang secara terus
menerus mengakibatkan pH tanah menjadi rendah, akibatnya produksi tanaman
menurun meski telah dipupuk dengan cara tepat waktu, dosis, jenis dan cara.
Jika kondisi pH tanah rendah semua itu akan percuma bahkan hanya buang uang
saja.
pH RENDAH (ASAM)
Pada tanah asam (pH rendah), tanah
didominasi oleh ion Al, Fe, dan Mn. Ion ini akan mengikat unsur hara yang seperti
P (fosfor), K ( kalium), S (sulfur), Mg (magnesium) dan Mo (molibdenum)
sehingga unsur hara tidak terserap dengan baik meskipun kandungan unsur hara
dalam tanahnya banyak. Pada kondisi ini, derajat keasaman tanah bernilai <6.
Selain ion-ion Al, Fe, dan Mn mengikat unsur hara, ion-ion tersebut juga
meracuni tanaman. Pada tanah asam, kandungan unsur mikro seperti seng (Zn),
tembaga (Cu) dan kobalt (Co) juga tinggi sehingga meracuni tanaman. pH netral
bernilai 6-7, pada kondisi ini kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air
sehingga tanaman dapat dengan mudah menyerap unsur hara.
pH TINGGI (BASA)
Pada tanah basa dengan nilai derajat
keasaman (pH>7) unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca (kalsium),
sementara unsur mikro molibdenum (Mo) berada dalam jumlah banyak. Unsur Mo pada
tanah basa menyebabkan tanaman keracunan.
pH NETRAL
pH netral bernilai 6-7, pada kondisi
ini kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air sehingga tanaman dapat dengan
mudah menyerap unsur hara.
PENYEBAB pH TANAH RENDAH
Penggunaan unsur hara N dan P
ternyata dapat menurunkan pH tanah sehingga tanah menjadi asam. sebab itu,
penggunaan pupuk N dan P tinggi harus diimbangi dengan pengapuran yang tepat. Penggunaan
bahan organik yang belum selesai melapuk juga dapat menurunkan pH tanah
meskipun hanya sementara. Jika pelapukan telah selesai, pH tanah akan meningkat
kembali. Untuk itu, penggunaan bahan organik sebaiknya setelah
MENETRALKAN pH TANAH
Pada pH tanah kondisi netral tanaman
mudah menyerap unsur hara karena dengan pH netral unsur hara mudah larut dalam
air terutama sekali unsur makro P (fosfor) tidak terikat oleh unsur Al, Fe, dan
Mn sehingga unsur P (fosfor) pada kondisi tersedia dan Penyerapan unsur K
(kalium) juga sempurna
pH rendah :
Pada tanah dengan pH rendah (tanah
asam) dapat ditingkatkan nilai pH-nya dengan cara :
Pengapuran untuk meningkatkan pH
dan mengatasi keracunan Al.
Tujuannya untuk
meningkatkan pH tanah dari sangat masam ke pH agak netral serta menurunkan
kadar Al. Untuk menaikkan kadar Ca dan Mg dapat diberikan dolomit, walaupun
pemberian kapur selain meningkatkan pH tanah juga dapat meningkatkan kadar Ca
dan kejenuhan basa.
2. Pemberian Bahan Organik yang matang.
Bahan organik yang matang
selain dapat meningkatkan kesuburan tanah juga mempunyai peran penting dalam
memperbaiki sifat fisik tanah.
pH Tinggi
sedangkan pada tanah basa (pH
tinggi), penetralan pH dapat dilakukan dengan penambahan pemberian sulfur atau
belerang. Pemberian belerang bisa dalam bentuk bubuk belerang atau bubuk sulfur
yang mengandung belerang hampir 100 % . Pemberian pupuk yang mengandung
belerang kurang efektif jika digunakan untuk menurunkan pH. Beberapa pupuk yang
mengandung belerang yang bisa digunakan antara lain ZA ( Amonium sulfat ),
Magnesium sulfat, Kalium sulfat, tembaga sulfat dan seng sulfat. Pemberian
bahan organik/ pupuk organik juga bisa membantu menormalkan pH tanah.
MENGUKUR pH TANAH
Kertas Lakmus
Siapkan wadah berisi air secukupnya,
ambil sampel tanah yang akan diukur pH-nya. Kocok hingga bercampur rata. Ambil
lapisan atas campuran tersebut dan pindahkan ke wadah yang baru. Pengambilan
bisa menggunakan pipet tetes atau jarum suntik. Masukkan kertas lakmus ke dalam
wadah terakhir. Kemudian cocokkan warna kertas lakmus dengan warna standar yang
menunjukkan angka pH tanah. Jika kertas lakmus berwarna biru berarti tanah
bersifat basa, sedangkan kertas lakmus berwarna merah berarti tanah bersifat
asam.
pH Tester
Alat pH tester terdiri dari 1 botol
kecil cairan kimia penguji pH tanah, cawan porselen tempat pengujuan, dan kartu
pengamatan perbandingan skala pH dengan warna indikator. Cara menentukan pH
tanah menggunaakn pH tester hampir sama dengan menggunakan kertas lakmus. Hanya
saja cairan tanah yang bening dipisahkan dari tanah, kemudian diteteskan pada
cawan porselen. Pada cairan taqanah tersebut ditambahkan 2 tetes cairan kimia
dan diaduk rata. Tunggu beberapa saat lalu amati warnanya. Cocokkan warna yang
ditimbulkan dengan kartu pengamatan perbandingan skala pH.
DOSIS PENGGUNAAN KAPUR PADA BERBAGAI pH TANAH
pH tanah
|
CaCO3
(ton/ha)
|
Jumlah dolomit
(ton/ha)
|
CaSiO3
(ton/ha)
|
4
|
11.16
|
10.24
|
12.98
|
4.1
|
10.64
|
9.76
|
12.37
|
4.2
|
10.12
|
9.28
|
11.77
|
4.3
|
9.61
|
9.82
|
11.17
|
4.4
|
9.09
|
8.34
|
10.57
|
4.5
|
8.58
|
7.87
|
9.98
|
4.6
|
8.06
|
7.39
|
9.38
|
4.7
|
7.53
|
6.91
|
8.76
|
4.8
|
7.03
|
6.45
|
8.17
|
4.9
|
6.52
|
5.98
|
7.58
|
5
|
5.98
|
5.49
|
6.95
|
5.1
|
5.47
|
5.02
|
6.36
|
5.2
|
4.95
|
4.54
|
5.76
|
5.3
|
4.45
|
4.08
|
5.17
|
5.4
|
3.92
|
3.6
|
4.56
|
5.5
|
3.4
|
3.12
|
3.95
|
5.6
|
2.89
|
2.65
|
3.36
|
5.7
|
2.37
|
2.17
|
2.76
|
5.8
|
1.84
|
1.69
|
2.14
|
5.9
|
1.34
|
1.23
|
1.56
|
6
|
0.82
|
0.75
|
0.95
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar