Selasa, 24 Juni 2014

APLIKASI PESTISIDA SECARA 5 TEPAT


Prinsip penggunaan pestisida secara bijaksana adalah penggunaan Pestisida yang memperhatikan prinsip 5 (lima) tepat, yaitu :

1.  Tepat Sasaran
Golongan Hama :
Untuk menentukan agar tepat sasaran sebelumnya perlu dilakukan pengamatan terhadap gangguan pada tanaman misalnya tikus, kutu, dan ulat, Semuanya tersebut adalah hama, namun tak semua pestisida tepat untuk menaggulanginya, misalnya hama tikus tidak tepat jika digunakan pada pestisida jenis akarisida
Golongan Gulma :
Demikian pula pada gulma, herbisida memiliki daya yang baik pada jenis gulma tertentu, sebagai contoh gulma berdaun lebar akan lebih cocok bila diaplikasikan dengan herbisida sasaran berdaun lebar,  demikian pula pada gulma pakis
Golongan Penyakit :
Contoh penyakit padi kerdil rumput & hampa yang disebabkan oleh wereng hijau. Maka sasaran pengendalian adalah Wereng Hijau pembawa virus tungo.
Pengamatan dengan ketelitian sangat perlu dilakukan untuk menentukan penyebabnya agar penggunaan pestisida dapat tepat pada sasaranya.

2. Tepat Jenis
Jenis pestisida yang digunakan harus sesuai dengan hama atau penyakit yang akan dikendalikan, jenis-jenis pestisida  
Insektisida untuk pengendalian serangga
Fungisida untuk pengendalian jamur atau cendawan
Rodentisida untuk pengendalian tikus
Herbisida untuk pengendalian gulma
Akarisida untuk pengendalian tungau
Bakterisida untuk pengendalian bakteri
Nematisida untuk pengendalian cacing atau nematoda
Dan lain - lain

 3.  Tepat  Waktu
Penyemprotan sebaiknya dilakukan pagi antara jam 06.00 - 10.00 WIB  atau sore hari antara  jam 15.00-17.00 WIB. Waktu untuk penyemprotan pestisida ada beberapa macam :
a)         Kondisi lingkungan, misalnya  jangan melakukan aplikasi Pestisida pada saat hujan, kecepatan angin tinggi, cuaca panas terik
b)         Kepadatan populasi yang paling tepat untuk dikendalikan, lakukan aplikasi Pestisida berdasarkan Ambang Kendali atau Ambang Ekonomi
c)          Preventif (pencegahan) Penyemprotan yang di- lakukan sebelum terjadi serangan hama atau penyakit
d)         Kuratif adalah penyemprotan yang dilakukan setelah ada serangan hama atau  penyakit.
e)          Eradikatif adalah penyemprotan yang dilakukan untuk membersihkan apabila ada ledakan hama atau penyakit 
f)   Sistem kalender adalah penyemprotan yang dilakukan secara berkala tanpa memperhatikan adanya serangan hama atau penyakit.

4.  Tepat Dosis/ Konsentrasi
Penggunaan dosis kurang dari anjuran akan menyebabkan hama/penyakit tidak mati bahkan menjadikan hama kebal terhadap pestisida. Sedangkan dengan dosis berlebihan akan mengakibatkan boros biaya. Dosis merupakan jumlah pestisida yang dibutuhkan per satuan luas lahan (Kg/Ha, Liter/ Ha), sedangkan Konsentrasi adalah jumlah yang harus dicampurkan dalam setiap liter air (gram/liter, ml/ lt)

5.  Tepat Cara
a.  Berdasarkan bentuk pestisida
EC (Emulsible Concentrate) Berbentuk cairan pekat, penggunaannya dengan cara disemprotkan
WP (Wettable Powder) Berbentuk tepung, penggunaanya dilarutkan dengan air terlebih dahulu sebelum disemprotkan
G (Granule) Berbentuk butiran. Penggunaanya dengan cara langsung ditaburkan di lahan
D (Dust) Berbentuk tepung, penggunaanya dengan cara dihembuskan

b.  Berdasarkan cara kerja
Yang umum ditemui dilapangan adalah penyemprotan dari atas, namun beberapa jenis hama bersembunyi pada bawah daun




Mencampur pestisida dengan bahan yang kain dapat menyebabkan daya kerja pestisida menjadi berkurang misalnya pupuk daun. Yang perlu diingat adalah pestisida kimia adalah pestisida yang terbuat dari bahan kimia, tidak semua jenis pestisida dapat dicampur, tetapi ada juga beberapa pestisida dapat dicampu sesuai dengan kandungan bahan aktif pestisida masing


Tidak ada komentar:

Posting Komentar