Hama ini sangat tidak asing bagi petani, karena
dipastikan hama ini rutin menyerang tanaman padi setiap musim tanam. Dan daerah
serangan hama walang sangit merata terjadi diseluruh wilayah Indonesia.
Hama ini memiliki ciri yang sangat khas yaitu, baunya
yang menyengat, menyerang tanaman padi pada saat mulai berbunga kerusakan yang
ditimbulkannya sangat nyata. Pada tinggkat serangan parah bahkan bisa
menyebabkan gagal panen. Binatang ini hidup bersembunyi direrumputan, tuton,
paspalum, alang – alang
GEJALA SERANGAN
Walang sangit menyerang tanaman padi terutama dengan
merusak biji padi yang sedang berkembang dengan cara menghisap cairan susu dari
biji padi pada waktu fase awal pembentukan biji. Alat pengisapnya ditusukkan di
antara dua kulit penutup biji padi ("lemma" dan "palea")
dan menghisap cairan susu dari biji yang sedang berkembang. Akibat dari
serangan ini akan mengurangi ukuran dan kwalitas biji padi. Biji yang terkena
serangan ini akan pecah pada waktu digiling menjadi beras karena banyak biji
yang tidak masak penuh.
Walang
sangit juga memakan bulir sebelum bunga membuka, dan malai yang sedang
bunting,tetapi akibat nyata dari serangan ini belum diketahui. Dengan
pengamatan ini dapat membantu menjelaskan bagaimana walang sangit mampu
bertahan untuk hidup di pertanaman sebelum fase masak susu.
.
BIOEKOLOGI :
Telur
§ Pipih
lonjong
§ Panjang
1 mm
§ Menjelang
menetas berwarna coklat tua atau agak hitam (semula putih)
§ Siklus
hidup 35 – 56 hari
§ Mampu
bertelur 200 – 300 butir sepanjang hidupnya
§ Diletakkan
secara berkelompok, asatu persatu atau berbaris dalam kelompok sebanyak 10 -12
butir dibagian tepi daun bendera bagian atas secara berjajar.
Nimfa
§ Nimfa
dan imago menghisap bulir padi yang sedang matang susu
§ Ramping
§ Sayap
belum berkembang penuh
§ Berwarna
hijau terang, kemudian berubah coklat abu – abu
Imago
§ Panjang
14 – 17
§ Bersayap
§ Berwarna
coklat
§ Menghisap
bulir padi yang sedang matang susu
§ Aktif
sore dan malam hari
§ Siang
hari bersembunyi dibagian bawah tanaman padi atau rerumputan
§ Mengeluarkan
bau khas apabila terganggu
PENGENDALIAN :
a.
Pola tanam
Tanam serempak dalam hamparan sawah yang cukup luas dengan
perbedaan waktu tanam paling lama 2 minggu. Keserentakan tanam disini diartikan
sebagai keserentakan memasuki fase masak susu. Dengan demikian periode waktu
yang cocok bagi penyerangan walang sangit berlangsung pendek sehingga dapat
ditekan resiko dampak serangan hama walang sangit
b.
Sanitasi
Dilakukan sanitasi atau pembersihan tanaman inang dan tanam –
tanaman yang digunakan sebagai tempat bersembunyi disekitar pertanaman padi.
yang dapat menjadi sumber serangan pada tanaman padi yang sedang memasuki masa
berbunga
c.
Cara mekanik
Dilakukan pengumpulan serangga dengan menggunakan alat perangkap
kemudian dimusnahkan. Untuk umpan dapat digunakan perangkap berupa bangkai kepiting,
ketam, tulang dan sebagainya yang dipasang disawah. Dapat pula dilakukan dengan
membakar jerami padi atau memasang lampu perangkap
d. Penggunaan
insektisida
Penyemprotan
dengan insektisida yang efektif dan diijinkan apabila ditemukan walang sangit
rata – rata ≥10 ekor/m2 pada stadia setelah berbunga. Insektisida
yang dapat digunakan adalah insektisida yang berbahan aktif BPMC seperti
Dharmabas 500 EC, Bassa 50 EC, Dursban 20 EC, Klitop 50 EC dan sebagainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar