Selasa, 24 Juni 2014

HAMA WALANG SANGIT DAN PENGENDALIANNYA PADA PADI




Hama ini sangat tidak asing bagi petani, karena dipastikan hama ini rutin menyerang tanaman padi setiap musim tanam. Dan daerah serangan hama walang sangit merata terjadi diseluruh wilayah Indonesia.
Hama ini memiliki ciri yang sangat khas yaitu, baunya yang menyengat, menyerang tanaman padi pada saat mulai berbunga kerusakan yang ditimbulkannya sangat nyata. Pada tinggkat serangan parah bahkan bisa menyebabkan gagal panen. Binatang ini hidup bersembunyi direrumputan, tuton, paspalum, alang – alang 

GEJALA SERANGAN
Walang sangit menyerang tanaman padi terutama dengan merusak biji padi yang sedang berkembang dengan cara menghisap cairan susu dari biji padi pada waktu fase awal pembentukan biji. Alat pengisapnya ditusukkan di antara dua kulit penutup biji padi ("lemma" dan "palea") dan menghisap cairan susu dari biji yang sedang berkembang. Akibat dari serangan ini akan mengurangi ukuran dan kwalitas biji padi. Biji yang terkena serangan ini akan pecah pada waktu digiling menjadi beras karena banyak biji yang tidak masak penuh
Walang sangit juga memakan bulir sebelum bunga membuka, dan malai yang sedang bunting,tetapi akibat nyata dari serangan ini belum diketahui. Dengan pengamatan ini dapat membantu menjelaskan bagaimana walang sangit mampu bertahan untuk hidup di pertanaman sebelum fase masak susu.
.
 BIOEKOLOGI :
Telur
§  Pipih lonjong
§  Panjang 1 mm
§  Menjelang menetas berwarna coklat tua atau agak hitam (semula putih)
§  Siklus hidup 35 – 56 hari
§  Mampu bertelur 200 – 300 butir sepanjang hidupnya
§  Diletakkan secara berkelompok, asatu persatu atau berbaris dalam kelompok sebanyak 10 -12 butir dibagian tepi daun bendera bagian atas secara berjajar.

Nimfa
§  Nimfa dan imago menghisap bulir padi yang sedang matang susu
§  Ramping
§  Sayap belum berkembang penuh
§  Berwarna hijau terang, kemudian berubah coklat abu – abu

Imago
§  Panjang 14 – 17
§  Bersayap
§  Berwarna coklat
§  Menghisap bulir padi yang sedang matang susu
§  Aktif sore dan malam hari
§  Siang hari bersembunyi dibagian bawah tanaman padi atau rerumputan
§  Mengeluarkan bau khas apabila terganggu

PENGENDALIAN :
a.    Pola tanam
Tanam serempak dalam hamparan sawah yang cukup luas dengan perbedaan waktu tanam paling lama 2 minggu. Keserentakan tanam disini diartikan sebagai keserentakan memasuki fase masak susu. Dengan demikian periode waktu yang cocok bagi penyerangan walang sangit berlangsung pendek sehingga dapat ditekan resiko dampak serangan hama walang sangit
b.    Sanitasi
Dilakukan sanitasi atau pembersihan tanaman inang dan tanam – tanaman yang digunakan sebagai tempat bersembunyi disekitar pertanaman padi. yang dapat menjadi sumber serangan pada tanaman padi yang sedang memasuki masa berbunga
c.    Cara mekanik
Dilakukan pengumpulan serangga dengan menggunakan alat perangkap kemudian dimusnahkan. Untuk umpan dapat digunakan perangkap berupa bangkai kepiting, ketam, tulang dan sebagainya yang dipasang disawah. Dapat pula dilakukan dengan membakar jerami padi atau memasang lampu perangkap

d.    Penggunaan insektisida
Penyemprotan dengan insektisida yang efektif dan diijinkan apabila ditemukan walang sangit rata – rata ≥10 ekor/m2 pada stadia setelah berbunga. Insektisida yang dapat digunakan adalah insektisida yang berbahan aktif  BPMC seperti Dharmabas 500 EC, Bassa  50 EC, Dursban 20 EC, Klitop 50 EC dan sebagainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar