Selasa, 24 Juni 2014

BUDIDAYA TERONG

  
PEMBIBITAN
§Gunakan benih yang sehat dan bermutu
§  Kecambahkan benih dalam gulungan karung goni (diperam) ± 24 jam hingga nampak berkecambah
§  Isi tanah dalam minuman bekas gelas aqua plastik, yang telah dicampur pupuk kandang dengan perbandingan tanah 7 : pupuk kandang 1
§  Letakkan kecambah benih di atas tanah dalam plastik aqua gelas tersebut dan letakkan ditempat yang teduh dan aman
§  Siram benih pagi dan sore hari
§  Bibit umur  ± 40 hari / berdaun empat helai siap dipindah tanamkan

PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan tanah telah selesai dilakukan 1 minggu sebelum tanam, kegiatannya adalah :
§  Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun
§  Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur
§  Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan permukaan bedengan
§  Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / ha, campurkan merata dengan tanah.
§  Gunakan pupuk Urea 150 kg + NPKP 250 kg per ha
§  Biarkan selama seminggu sebelum tanam
§  Buat lubang, dengan jarak 60x70 cm / 70x70 cm

PENANAMAN
§  Penanaman dilakukan pada sore hari
§  Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
§  Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan
§  Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)

PENYIRAMAN
Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb atau disiram dengan gembor

PENYULAMAN
Dilakukan jika ada tanaman yang mati ataun pertumbuhannya tidak normal. Penyulaman maksimal umur 15 hari

PENYIANGAN
Ddilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam dengan membersihkan gulma

PEMUPUKAN
Berikut salah satu panduan dosis pemupukan :
Jenis Pupuk
Pemupukan susulan (kg/Ha)
Umur
15 hari
Umur
25 hari
Umur
35 hari
Umur
45 hari
Urea
75
75
75
75
SP 36
50
-
-
-
KCL
-
75
100
75

Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari batang tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk per tanaman secara tugal atau larikan ditutup

PEMANGKASAN ( PEREMPELAN )
Pangkas tunas liar mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama, untuk merangsang tunas baru dan. bunga yang lebih produktif segera tumbuh

PENGENDALIAN HAMA
1.   Kumbang Daun (Epilachna spp.)
Gejala serangan adanya bekas gigitan dipermukaan daun sebelah bawah. Bila serangan berat, tersisa tulang- daun saja. Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam.
2.   Kutu Daun (Aphis spp.)
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, pada pucuk atau daun yang muda. Daun jadi keriput / keriting /menggulung. Sebagai vektor atau perantara virus Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman.
3.   Tungau ( Tetranynichus spp.)
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan -bintik merah sampai kecoklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas dan bawah. pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun.
4.   Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)
Aktif senja atau malam hari. Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan roboh. Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat.
5.   Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.).
Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang. Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman.
6.   Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.).
Menyerang buah dengan cara melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah. Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman
.
PENGENDALIAN PENYAKIT
1.   Layu Bakteri
Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum. Bisa hidup lama dalam tanah. Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi. Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak
2.   Busuk Buah
Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
3.   Bercak Daun
Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea. Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.
4.   Antraknose
Penyebab : jamur Gloesporium melongena. Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam
5.   Busuk Leher akar
Penyebab ; Sclerotium rolfsii. Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat
6.   Rebah Semai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp. Gejala : batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati. pengendalian Penyakit : Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, cabut dan bakar tanaman sakit .

PANEN
§  Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas
§  Pemetikan dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap dipetik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar