PEMBIBITAN
§Gunakan benih yang sehat dan bermutu
§ Kecambahkan benih dalam gulungan karung
goni (diperam) ± 24 jam hingga nampak berkecambah
§ Isi tanah dalam minuman bekas gelas
aqua plastik, yang telah dicampur pupuk kandang dengan perbandingan tanah 7 :
pupuk kandang 1
§ Letakkan kecambah benih di atas tanah
dalam plastik aqua gelas tersebut dan letakkan ditempat yang teduh dan aman
§ Siram benih pagi dan sore hari
§ Bibit umur ± 40 hari / berdaun empat helai siap dipindah
tanamkan
PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan tanah telah selesai
dilakukan 1 minggu sebelum tanam, kegiatannya adalah :
§ Bersihkan rumput liar (gulma) dari
sekitar kebun
§ Olah tanah dengan cangkul ataupun
bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur
§ Buat bedengan selebar 100-120 cm,
jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan permukaan bedengan
§ Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton /
ha, campurkan merata dengan tanah.
§ Gunakan pupuk Urea 150 kg + NPKP 250
kg per ha
§ Biarkan selama seminggu sebelum tanam
§ Buat lubang, dengan jarak 60x70 cm /
70x70 cm
PENANAMAN
§ Penanaman dilakukan pada sore hari
§ Pilih bibit yang tumbuh subur dan
normal
§ Tanam bibit di lubang tanam secara
tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan
§ Siram lubang tanam yang telah
ditanami hingga cukup basah (lembab)
PENYIRAMAN
Dilakukan rutin tiap hari, terutama
pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb atau disiram dengan
gembor
PENYULAMAN
Dilakukan jika ada tanaman yang mati ataun pertumbuhannya
tidak normal. Penyulaman maksimal umur 15 hari
PENYIANGAN
Ddilakukan pada umur 15 hari dan
60-75 hari setelah tanam dengan membersihkan gulma
PEMUPUKAN
Berikut salah satu panduan dosis pemupukan :
Berikut salah satu panduan dosis pemupukan :
Jenis Pupuk
|
Pemupukan
susulan (kg/Ha)
|
|||
Umur
15 hari
|
Umur
25 hari
|
Umur
35 hari
|
Umur
45 hari
|
|
Urea
|
75
|
75
|
75
|
75
|
SP 36
|
50
|
-
|
-
|
-
|
KCL
|
-
|
75
|
100
|
75
|
Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari
batang tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk per tanaman secara tugal atau
larikan ditutup
PEMANGKASAN ( PEREMPELAN )
Pangkas tunas liar mulai dari ketiak
daun pertama hingga bunga pertama, untuk merangsang tunas baru dan. bunga yang
lebih produktif segera tumbuh
PENGENDALIAN HAMA
1. Kumbang
Daun (Epilachna spp.)
Gejala serangan adanya
bekas gigitan dipermukaan daun sebelah bawah. Bila serangan berat, tersisa
tulang- daun saja. Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur
waktu tanam.
2. Kutu
Daun (Aphis spp.)
Menyerang dengan cara
mengisap cairan sel, pada pucuk atau daun yang muda. Daun jadi keriput /
keriting /menggulung. Sebagai vektor atau perantara virus Cara pengendalian;
mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman.
3. Tungau
( Tetranynichus spp.)
Menyerang dengan cara
mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan -bintik merah sampai
kecoklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas dan bawah. pengendalian
sama seperti pada pengen dalian kutu daun.
4. Ulat
Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)
Aktif senja atau malam
hari. Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda,
sehingga terkulai dan roboh. Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat.
5. Ulat
Grayak (Spodoptera litura, F.).
Menyerang
dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang. Cara pengendalian;
mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman.
6. Ulat
Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.).
Menyerang
buah dengan cara melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal, dan mudah
terserang penyakit busuk buah. Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah
terserang, lakukan pergiliran tanaman
.
PENGENDALIAN PENYAKIT
1. Layu
Bakteri
Penyebab : bakteri
Pseudomonas solanacearum. Bisa hidup lama dalam tanah. Serangan hebat pada
temperatur cukup tinggi. Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman
secara mendadak
2. Busuk
Buah
Penyebab : jamur
Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat
kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
3. Bercak
Daun
Penyebab
: jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea. Gejala
bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.
4. Antraknose
Penyebab : jamur
Gloesporium melongena. Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar
berwarna coklat dengan titik-titik hitam
5. Busuk
Leher akar
Penyebab ; Sclerotium
rolfsii. Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat
6. Rebah
Semai
Penyebab
: Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp. Gejala : batang bibit muda
kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati. pengendalian Penyakit :
Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan
drainase, cabut dan bakar tanaman sakit .
PANEN
§ Buah pertama dapat dipetik setelah
umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas
§ Pemetikan dilakukan rutin tiap 3-7
hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap dipetik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar