Kebutuhan akan komoditi jagung terus
meningkat. Untuk memenuhi permintaan kebutuhan jagung pemerintah terus berupaya
memenuhi pangsa pasar dengan berupaya meningkatkan produksi tanaman jagung
Peningkatan produksi jagung selain
dengan perluasan areal tanam (ekstensifikasi) juga ditentukan oleh cara
budidaya tanaman jagung.
Berikut petunjuk tentang cara budidaya
tanaman jagung :
A.
Siapkan benih jagung
B.
Persiapan lahan :
a. Tanpa olah tanah (TOT)
Semprotkan herbisida 4 –
6 Ltr/Ha
b. Pengolahan tanah secara sempurna :
? 20 HBT
Bajak tanah sedalam 15–20 Cm
? 10 HBT
ratakan tanah
? 1 HBT
bersihkan lahan
? - HBT
sebelum tanam
C.
Penanaman :
a. Jarak tanam 75 X 20 Cm dengan 1 biji
perlubang sehingga akan menghasilkan populasi tanaman 66.500 pohon/Ha
b. Lahan ditugal sedalam 5 – 6 Cm
c. Letakkan benih kedalam lubang lalu
tutup dengan tanah
D.
Pemupukan :
Urea : 250
Kg/Ha
SP
36 : 150
Kg/Ha
KCL : 100
Kg/Ha
a. Umur 0 – 5 HST :
Urea : 100 Kg/Ha
SP 36 : 150 Kg/Ha
KCL : 100 Kg/Ha
b. Umur 4 MST :
Urea : 150
Kg/Ha
c. Cara Pemberian
Pupuk :
§ Pupuk ditugal dengan jarak 7 Cm
dikiri kanan lubang dengan kedalaman 10 Cm
§ Pupuk susulan ditugal pada
sisi/samping tanaman dengan jarak 15 Cm kedalaman 10 Cm
§ Setiap selesai memberikan pupuk
lubang tugal ditutup kembali agar pupuk tidak menguap
E.
Penyiangan :
Lakukan penyiangan dengan
membersihkan gulma yang berada disekitar tanaman
F.
Hama
:
Hama yang biasa yang
menyerang tanaman jagung aadalah :
§ Penggerak batang
Larva Ostrina mengebor buku batang
bagian atas lalu masuk kedalam dan merusak jaringan batang, tindaka
pencegahan dapat
dilakukan dengan memberikan puradan 3G pada pucuk tanaman sebelum berbunga (4-5
MST)
§ Penggerek Polong
Serangga dewasa
meletakkan telur pada rambut jagung, kemudian menetas menjadi larva kemudian
memakan rambut jagung & melubangi klobot jagung lalu masuk kedalam tongkol,
pencegahannya dengan melakukan pengolahan tanah secara baik & sanitasi
lingkungan atau dengan pemberian insektisidsa puradan 3G, Matador
B.
Penyakit :
§ Busuk tongkol
Disebabkan oleh cendawan
patogen Diplodia maydis, fusarium, penicillium. menyebabkan biji jagung
berwarna (merah jambu, hijau, abu – abu) tergantung jenis cendawan yang
menyerang, pencegahannya dengan cara menaman benih bebas infeksi dan
melakukan sanitasi.
§ Busuk batang
Ini disebabkan oleh
cendawan patogen Diplodia maydis, fusarium, penicillium, fungi tersebut
menyerang batang bagian bawah sehingga pertumbuhan tanaman abnormal, batang
patah, busuk, tongkol hampa bahkan kematian tanaman. populasi tanaman yang
tinggi, cuaca lembab akan memperparah infeksi penyakit busuk batang.
Pengendaliannya dengan cara membakar mencabut tanaman jagung yang terserang
kemudian membakarnya, melakukan pengaturan jarak tanam secara tepat, penggunaan
benih yang sehat
§ Hawar Daun
Ditandai dengan bercak
pada daun bentuknya khas seperti kumparan, pengendalinnya dengan cara
menggunakan benih sehat dan tahan penyakit hawar daun, penggunaan pupuk kalium
dengan jumlah yang cukup serta pengaturan jarak tanam
§ Bulai
Disebabkan oleh cendawan
Perenoscleropora sp. Daun yang terserang terlihat garis putih, kuning atau
coklat klorotik. Pada permukaan bawah daun terlihat tepung putih yang merupakan
spora patogen Serangan terjadi pada umur ± 4 MST. Pengendalinnya menaman
varitas tahan bulai, menggunakan benih yang sehat menanam serempak, membakar
tanaman yang terserang dan melindungi benih dengan fungisida Ridomil 35 SD.
C.
Panen
Tanaman jagung dapat
dipanen pada umur 90 – 100 hari tergantung varietas
Tanda – tanda jagung siap
panen :
a. Terdapat tanda hitam (Black layer)
pada pangkal biji
b. Biji mulai mengkilat
c.
Klobot
berwarna coklat muda & kering
Tidak ada komentar:
Posting Komentar