Selasa, 24 Juni 2014

BUDIDAYA JAGUNG SISTIM TOT




Kebutuhan akan komoditi jagung terus meningkat. Untuk memenuhi permintaan kebutuhan jagung pemerintah terus berupaya memenuhi pangsa pasar dengan berupaya meningkatkan produksi tanaman jagung
Peningkatan produksi jagung selain dengan perluasan areal tanam (ekstensifikasi) juga ditentukan oleh cara budidaya tanaman jagung.

Berikut petunjuk tentang cara budidaya tanaman jagung :

A.            Siapkan benih jagung
B.            Persiapan lahan :
a.       Tanpa olah tanah (TOT)
Semprotkan herbisida 4 – 6 Ltr/Ha
b.      Pengolahan tanah secara sempurna :
?  20 HBT Bajak tanah sedalam 15–20 Cm
?  10 HBT ratakan tanah
?  1    HBT bersihkan lahan
?  -     HBT sebelum tanam

C.           Penanaman :
a.       Jarak tanam 75 X 20 Cm dengan 1 biji perlubang sehingga akan menghasilkan populasi tanaman 66.500 pohon/Ha
b.      Lahan ditugal sedalam 5 – 6 Cm
c.       Letakkan benih kedalam lubang lalu tutup dengan tanah

D.           Pemupukan :
Urea        :     250 Kg/Ha
SP 36      :     150 Kg/Ha
KCL        :     100 Kg/Ha
a.       Umur 0 – 5 HST    :
Urea     :  100 Kg/Ha
SP 36   :  150 Kg/Ha
KCL     :  100 Kg/Ha
b.      Umur 4 MST             :
                                    Urea     :  150 Kg/Ha
c.   Cara Pemberian Pupuk :
§  Pupuk ditugal dengan jarak 7 Cm dikiri kanan lubang dengan kedalaman 10 Cm
§  Pupuk susulan ditugal pada sisi/samping tanaman dengan jarak 15 Cm kedalaman 10 Cm
§  Setiap selesai memberikan pupuk lubang tugal ditutup kembali agar pupuk tidak menguap

E.            Penyiangan :
Lakukan penyiangan dengan membersihkan gulma yang berada disekitar tanaman

F.            Hama  :
Hama yang biasa yang menyerang tanaman jagung  aadalah :
§  Penggerak batang
Larva Ostrina mengebor buku batang bagian atas lalu masuk kedalam dan merusak jaringan batang, tindaka
pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan puradan 3G pada pucuk tanaman sebelum berbunga (4-5 MST)
§  Penggerek Polong
Serangga dewasa meletakkan telur pada rambut jagung, kemudian menetas menjadi larva kemudian memakan rambut jagung & melubangi klobot jagung lalu masuk kedalam tongkol, pencegahannya dengan melakukan pengolahan tanah secara baik & sanitasi lingkungan atau dengan pemberian insektisidsa puradan 3G, Matador

B.            Penyakit  :
§  Busuk tongkol
Disebabkan oleh cendawan patogen Diplodia maydis, fusarium, penicillium. menyebabkan biji jagung berwarna (merah jambu, hijau, abu – abu) tergantung jenis cendawan yang menyerang, pencegahannya dengan cara menaman benih bebas infeksi dan melakukan  sanitasi.
§  Busuk batang
Ini disebabkan oleh cendawan patogen Diplodia maydis, fusarium, penicillium, fungi tersebut menyerang batang bagian bawah sehingga pertumbuhan tanaman abnormal, batang patah, busuk, tongkol hampa bahkan kematian tanaman. populasi tanaman yang tinggi, cuaca lembab akan memperparah infeksi penyakit busuk batang. Pengendaliannya dengan cara membakar mencabut tanaman jagung yang terserang kemudian membakarnya, melakukan pengaturan jarak tanam secara tepat, penggunaan benih yang sehat
§  Hawar Daun
Ditandai dengan bercak pada daun bentuknya khas seperti kumparan, pengendalinnya dengan cara menggunakan benih sehat dan tahan penyakit hawar daun, penggunaan pupuk kalium dengan jumlah yang cukup serta pengaturan jarak tanam
§  Bulai
Disebabkan oleh cendawan Perenoscleropora sp. Daun yang terserang terlihat garis putih, kuning atau coklat klorotik. Pada permukaan bawah daun terlihat tepung putih yang merupakan spora patogen Serangan terjadi pada umur ± 4 MST. Pengendalinnya menaman varitas tahan bulai, menggunakan benih yang sehat menanam serempak, membakar tanaman yang terserang dan melindungi benih dengan fungisida Ridomil 35 SD.

C.           Panen
Tanaman jagung dapat dipanen pada umur 90 – 100 hari tergantung varietas
Tanda – tanda jagung siap panen :
a.       Terdapat tanda hitam (Black layer) pada pangkal biji
b.      Biji mulai mengkilat
c.    Klobot berwarna coklat muda & kering






Tidak ada komentar:

Posting Komentar