Tanaman PARE (Momordica Charantia L)
merupakan tanaman semusim yang cocok tumbuh di dataran rendah sampai menengah
BENIH
Benih yang digunakan benih unggul
(berlabel), kebutuhan benih per Ha adalah 1 Kg + 10% Cadangan (Sulaman) = 1.100
Gram. Cadangan tersebut dipergunakan untuk menyulam
PENANAMAN
Penanaman pare dilakukan di bagian
atas gulatan-gulatan yang memiliki lebar 1,5-2,5 m, sementara panjangnya
disesuaikan dengan lahan yang ada. Untuk jarak tanamnya sendiri adalah 70 X 100
Cm.
PEMASANGAN AJIR
Setelah biji tumbuh dan menampakkan
2-3 helai daun, selanjutnya berikan ajir (tutus). Untuk rambatan tanamannya,
ajir bisa dibuat dari bambu atau kayu
PEMELIHARAAN
a. Penyulaman
Dilakukan bila ada
tanaman yang mati atau tumbuhnya abnormal.
b. Penyiangan
Penyiangan bisa dilakukan
dengan mencabuti gulma serta dilanjutkan pendangiran supaya tanah gembur.
c. Pemangkasan
Pemangkasan bisa
dilakukan 2 kali yakni ketika tanaman berusia 3 minggu supaya tunas bisa tumbuh
melebar. Sementara pemangkasan berikutnya dilakukan ketika umur tanaman
menginjak 6 minggu dengan cara membuang cabang tua dan yang baru tumbuh, serta
cabang rusak dan daun kering.
d. Pemupukan
Pupuk kandang
diaplikasikan bersamaan dengan pengolahan tanah berdosis 10-15 ton/hektar,
sementara pupuk NPK diaplikasikan sesudah tanaman tumbuh yakni 20 gram per
tanaman.
e. Pembungkusan
buah
Guna melindungi buah pare
dari lalat buah, sebaiknya bungkus buah menggunakan plastik tipis, kertas
koran, maupun plastik hitam. Proses pembungkusan bisa dilakukan semenjak buah
masih berukuran kecil.
f. Hama
Hama yang biasa menyerang tanam pare
adala
• Ulat jengkal
(crysodeixis calcites)
Gejala
serangan : Daun-daun berlubang bekas gigitan ulat dan sering terdapat kotoran
ulat berwarna hijau tua,basah dan menutupi permukaan daun. Ulat ini juga
menggerogoti kulit buah sehingga permukaan buah menjadi rusak.
Pengendalian
: Mengumpulkan ulatnya kemudian di musnahkan dan Menggunakan insektisida racun
kontak dan lansung seperti rampage Rampage dosis 50cc diaplikasikan pada pagi
hari. berbahan aktif klofenafir..
• Kutu Kebul dan Thrips
Hama ini
menyerang tanaman dengan menghisap cairan daun sehingga daun menjadi keriting
dan kering. Selain itu hama kutu kebul dan thrips merupakan vector virus. Untuk
pencegahan dan pengendalian dianjurkan untuk menyemprotkan insektisida WINDER
25WP atau WINDER 100EC bergantian dengan insektisida MATRIX 200EC.
• Lalat buah
Hama ini
tergolong sering sekali menyerang buah,
Gejala :
buah berwarna kuning atau masak sebelum waktunya jika dibelah didalamnya
terdapat ulat.
pengendaliannya
: dilakukan dengan cara membungkus buah dengan plastik
g. Penyakit
• Downy mildew
( Pseudeperonouspora cubensis )
Penyebab : Pseudoperonospora cubensis
Gejala serangan : berupa
bercak-bercak kekuning-kuningan pada permukaan daun bagian atas yang di batasi
tulang daun. Bercak pada daun tersebut berawal dari daun tua pada bagian bawah
tanaman dan merambat keatas.
Pengendalian : sanitasi lahan dari
gulma, melakukan rotasi tanaman dan aplikasi yang berbahan aktif propineb dan
tridemorf, seperti Ridomil Gold dosis 2 gr pada pagi hari
• Gemini virus
Penyebab
: white fly
Gejala
serangan : daun berwarna kekuning-kuningan kemudian mengerut (Daun Menjadi
Kerdil) akibatnya tanaman jadi kerdil, penyebab dari virus ini adalah adanya
white fly yang merupakan vektor dari virus ini.
Pengendalian
: dengan mencegah terjadinya serangan white fly dan secara kultur teknis dengan
langsung mencabut tanaman yang terserang
PANEN
Panen pertama bisa dilakukan setelah 1,5 - 2 bulan penanaman.
Pare yang enak untuk dikonsumsi adalah yang belum terlalu tua benar dan alur
keriput beserta bintil-bintilnya masih nampak agak rapat. Pemetikan buah pare
dilakukan dengan cara memotong buah pada bagian atas pembungkus menggunakan
gunting atau pisau